oleh Feriliwan Sikumbang pada 02 Juni 2011 jam 19:37
Sore kemarin 01 Juni 2011
Saat menikmati teh manis, isteri ku berkata:
"Da, Ingat ndak saat uda mulai kerja di Tebo, pas mau berangkat kita tidak ada uang,
Terpaksa kita mengumpulkan uang recehan 100, 500 sehingga sejumlah 15.000 rupiah"
"Disaat itu memang lebih pahit hidup kita ketimbang saat sekarang"
"Tapi Alhamdulillah sampai saat ini kita tidak pernah merasa kesusahan hati dalam menjalaninya,
karena kita menikmati pahit itu sehingga manis jua terasa".
Perkataan itu mengingatkan kembali disaat hidup kami merangkak dari 0,
berusaha hidup demi meraih impian dengan hanya bermodalkan cinta.
Berusaha tetap memberi susu anak walau untuk sementara hanya bermodalkan gaji isteri sejumlah 1 juta
sementara uang kredit motor menunggu setiap bulannya sejumlah 600 rb.
Memang hidup sangat keras...
Jika kita keras kepada kehidupan maka kehidupan akan lunak kepada kita...
Dan juga dalam berumah tangga,
diri isteri dan suami sama - sama dominan
tidak ada yang berjasa satu sama lainnya
Ippho santosa menyatakan Do'a Isteri menentukan usaha suami dan sebaliknya...
terharu bacanya... coba lebih sering posting cerita kehidupan sehari-hari kayak begini, mas. aku menyukainya. banyak sekali pelajaran yang bisa diperoleh dari cerita2 yang nampaknya sepele...
ReplyDeleteoh, thanks udah nempelin feed blogku di sidebar. okelah, aku pasang juga link site ini di blogroll-ku.
oke dech aa'k rangga, ntar mw cari-cari dulu notes nya teman FB. heheheee
ReplyDeletemakasih juga udah link balik.